Rekor baru: dalam dua minggu, saya sudah berkenalan dengan tetangga-tetangga satu apartemen. Lazimnya, orang sini tidak begitu peduli dengan tetangga sebelah. Masing-masing sibuk dengan urusan sendiri. Paling-paling saling tersenyum dan menyapa, " Hi, how are you ," kalau bertemu di depan pintu utama apartemen atau di tempat parkir mobil. Mungkin kalau ketemunya di tempat lain bakalan nggak tahu kalau orang ini tetangga satu apartemen. Dulu saya juga begitu. Ketika tinggal di Dulwich Hill, apartemen kami dibagi menjadi 12 unit. Saya hanya tahu satu orang yang tinggal di atas unit saya, karena dia mempunyai kucing yang kadang ikut masuk kalau saya buka pintu. Di Marrickville, kami tinggal bersama lima orang/keluarga lainnya. Saya lumayan mengenal tetangga sebelah unit persis, suami istri dari Yunani. Grumpy Old Man dan Grumpy Old Woman . Dari dalam apartemen, saya sering mendengar mereka bertengkar, dalam bahasa Yunani, sehingga saya nggak mengerti masalahnya apa. Tetangga
Makan siang Diet Mayo hari pertama Beneran nih mau nyoba diet mayo? Sudah baca pengalaman saya di sini kan? Nggak usah takut, dietnya nggak nyiksa-nyiksa banget kok, seenggaknya buat saya. Menu diet mayo sudah ditentukan untuk 13 hari. Ada menu sampai hari ketujuh, lalu hari kedelapan menunya mengulang dari hari pertama. Kabar baiknya, menu diet mayo ini bisa diakali agar ada rasanya, asal tidak ditambahi garam. Bumbu-bumbu lain seperti bawang, bawang bombay, bawang merah, lada putih, lada hitam, cabe dan berbagai macam herba diperbolehkan. Tapi nggak boleh pakai kecap manis atau saus tomat botolan ya. Bahkan mentega pun boleh, asal yang tawar ( unsalted butter ). Untuk sarapannya gampang banget, biasanya secangkir kopi atau teh, dengan 1 sendok teh gula rendah kalori. Saya pakai gula Tropicana Slim. Di hari keempat ada tambahan 1 iris roti bakar. Saya pakai roti gandum utuh ( whole wheat bread ). Sarapan hari kelima agak susah, karena cuma 1 wortel besar mentah yang diparut da
Banyak yang bertanya pada saya, bagaimana mengajari anak agar gemar membaca. Jawabannya sederhana: (1) orang tuanya harus memberi contoh, (2) ajak untuk menyenangi bacaan sejak dini. Diajak untuk menyenangi buku ya, bukan berarti diajari membaca sejak dini :) Kalau sudah senang sama buku, anak-anak otomatis ingin belajar membaca. Di sini saya merekomendasikan 12 buku cerita bergambar (berbahasa Inggris) untuk anak di bawah tiga tahun. Sebenarnya saya bisa merekomendasikan ratusan buku yang asyik, tapi yang 12 ini spesial, favorit kami dan yang paling sering kami baca. Little A, sekarang usia 7 tahun, masih sering baca sendiri buku-buku ini. Big A yang sudah umur 14 tahun juga kadang mengintip buku ini. Lha saya saja yang sudah kepala tiga tetap suka membaca buku anak-anak yang asyik kok :) Yang ingin memulai membangun perpustakaan pribadi, bisa membeli satu buku tiap dua bulan ketika anak berusia 1 tahun. Harganya di bawah $10 dolar semua, jadi nggak berat kan? Ket
Hellooo Spring... Lupa kalau di Indonesia adanya musim kemarau sama musim penghujan :p Pagi ini Si Kakak aka Big A pas sarapan bilang, "Welcome September, welcome spring." Dia terkesan banget sama spring di Ostrali karena tiap September biasanya dia kena hayfever, alergi sama pollen. Dan saya jadi ingat kebiasaan saya beres-beres isi lemari ketika musim semi tiba. Packing baju winter, keluarin baju bunga-bunga dan warna cerah. Trus saya ingat lagi rencana saya untuk membuat capsule wardrobe . Udah dari dulu kala nih niatnya, tapi nggak sempat-sempat terus. Pernah dengar tentang Capsule Wardrobe? Intinya sih, lemari pakaian yang isinya cuma 33 barang, termasuk sepatu dan aksesoris (matek), yang bisa digunakan sepanjang musim (tiga bulan). Kalau ada empat musim, berarti bikin koleksi 4 kapsul yang isinya 33 barang aja. Untungnya baju dalam dan baju olahraga nggak perlu dimasukkan dalam hitungan yang 33 itu *lega*. Kalau mau baca-baca lebih lanjut tentang capsule wardrobel
Saya di gedung pusat Goethe Uni :) Tahun 2014, saya mendaftar program S2 di salah satu universitas di Surabaya. Ditolak :( Lima tahun kemudian, saya diterima di program S2 salah satu universitas bergengsi di Jerman. Begini ceritanya… Alasan saya ditolak di program S2 di universitas tersebut karena... S1 saya tidak linier. Program S2 yang saya minati ini di rumpun ilmu humaniora, sementara saya sendiri sarjana sains, tepatnya lulusan Kimia UGM. Banyak yang kaget ketika saya beritahu kalau saya anak MIPA. Banyak yang nggak percaya juga. Saya sendiri kadang juga nggak percaya, kok bisa sampai lulus, hehehe. Yang kaget terutama teman-teman yang mengenal saya belakangan, yang tahunya saya berkecimpung di dunia kepenulisan, yang tahu saya bekerja part time sebagai editor dan penerjemah, dan isi medsos saya yang sering kampanye tentang literasi. Saya yang nggak pernah ngungkit-ngungkit Kimia sama sekali. Ha gimana, udah lupaaa *tutup mata. Tadinya saya juga ragu apa
Sampah daur ulang. Abaikan merk :p Saya belajar memilah sampah ketika tinggal di Sydney, tahun 2006. Nggak sukarela sih belajarnya. Pemkot sana mewajibkan setiap rumah tangga (penghuni rumah atau apartemen) untuk memilah sampah yang bisa didaur ulang. Sampah biasa ditaruh di tong sampah dengan tutup merah, sementara sampah yang bisa didaur ulang dibuang di tong sampah bertutup kuning. Tong merah diangkut truk sampah seminggu sekali, sementara tong kuning dikosongkan setiap dua minggu sekali. Pemkot mengkampanyekan dengan jelas apa yang bisa didaur ulang, termasuk kardus, botol beling, botol plastik, dll. Kalau ada barang-barang yang sebenarnya tidak bisa didaur ulang tapi dimasukkan ke tong kuning-misalnya tas kresek-tukang sampah tidak akan mau mengangkut sampah kita. Jadi yaa... terpaksa belajar. Lama-lama kami sekeluarga jadi terbiasa memilah sampah. Rasanya kok eman (sayang) kalau benda yang masih bisa dipakai hanya berakhir di TPA. Setelah pulang ke Surabaya,
The happy girl Tahun ini saya dan Nino merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-20. Karena angkanya cukup istimewa (dan genap :p) saya ingin kencan yang nggak biasa-biasa aja. Di akhir bulan Mei saya sudah booking ke Nino, biar nggak tabrakan sama acara rapat-rapatnya. "Mas, nanti pas anniversary kita, nge-date yuk?" Nino dengan sigap membuka Google Calendar di tabletnya, langsung mengiyakan. "Oke... tanggal berapa?" tanyanya dengan nada datar. And I am like, "Excuse meeee..." Hahaha, same old Nino, jarang ingat tanggal anniversary kami. Saya nggak pernah mempermasalahkan hal sepele seperti lupa tanggal, lha wong saya sendiri juga pernah lupa. Saya merasa sudah cukup mengenalnya untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi untuk hal-hal yang sepele. Kalau tidak mau dikecewakan soal kado ultah, misalnya, ya saya kasih hint yang terang benderang. Biar surprise-nya masih ada (sedikit), tapi saya nggak kecewa karena bakal terima kado sesuai harapan, haha. Di u
Ini posting yang 'kucuri' dari blog di friendster , 2 Maret 2006. Cerita ini nggak ada hubungannya dengan novel grafis ‘Rampokan Jawa’ karya Peter van Dongen. Cerita ini juga bukan tentang rampokan yg dibaca rampogan, adu macan. Tapi beneran tentang rampokan, dari kata dasar rampok. Semoga ini enggak terjadi pada kalian semua. Tgl 30 Januari 06, saya menarik uang dari ATM BNI di jl Soekarno hatta Malang, menggunakan kartu ATM Bank Permata. Pengambilan pertama sebesar satu juta rupiah sukses dan saya menyimpan bukti tarikannya. Saya bermaksud mengambil 1 juta lagi, namun di tengah2 transaksi, ada tulisan di layer ATM: Time Out Connection. Transaction cancelled. Kartu ATM saya keluar, tapi uang dan tanda terima tidak keluar. Kemudian saya cek saldo saya di ATM Permata. Ternyata 1 juta saya terdebet. Saya segera melaporkan hal ini ke Bank Permata cabang Bromo Malang. Saya diminta mengisi surat komplain dan disuruh menunggu kira-kira 3 minggu untuk menyelidiki kasus ini. Kemarin,
Rating: ★★★ Category: Books Genre: Teens Author: Ken Terate Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: 2005 Inilah teenlit rasa orange juice: seger banget! Enggak salah sih kalau teenlit ini dibilang seger banget. Ceritanya tentang tiga orang yang berbeda banget karakternya, yang kemudian sobatan: 1. Marcella: cewek cantik dari Jakarta, yang sebel karena harus pindah ke Jogja yang ‘ndeso’ banget. 2. Joy, yang memilih Jogja sebagai tempat pelariannya dari masalah perceraian ortunya. 3. Wening, cewek kuper dan penyakitan dari Gunung Kidul yang ke Jogja dengan sejuta impian. Masing-masing punya impian, dan berusaha untuk meraih impian itu. Ceritanya khas remaja banget, ada adegan pajamas party, dekor kamar, make over, dll. Anything that you can read from girl’s magazines. Untung deh enggak ada adegan genk kakak-kakak kelas centil dan rese atau cowok super ganteng pindahan dari manaaaa gitu. Yang unik dari teenlit ini adalah sudut pandang yang dipakai penulisnya. Ken menulis menggunaka
Kemarin Big A ulang tahun yang ke-17. Sweet seventeen, kalau di Indonesia, hahaha. Sudah berhak punya KTP dan boleh nyoblos di Pemilu. Sayangnya kantor kelurahan jauh dari sini, hehehe. Saya bilang ke Big A, "Beruntung kamu ada di sini. Kalau di Surabaya, kamu harus bikin pesta di hotel." Ya, gitu deh, norma # crazyrichsurabayan yang jelas tidak akan bisa kami ikuti. Tentu saja yang lebih beruntung adalah kami, orang tuanya, karena nggak perlu keluar duit buat pesta-pesta sweet seventeen, hahaha. Anyway, ini adalah milestone bagi saya dan Nino Aditomo . Kalau melihat balik ke tahun kelahiran Big A, saat itu umur saya baru 22 tahun, saya nggak bisa membayangkan kami bisa 'berhasil' sejauh ini. Nikah muda itu beraaaat, biar kami saja ;) Anak pertama biasanya memang 'anak perjuangan'. Pulang dari rumah sakit (PKU Muhammadiyah) naik becak, ke mana-mana dibonceng naik sepeda motor dan meringkuk di bawah mantol kalau hujan. Kami terutama merasa bersa
Comments
lucu juga idenya. tp selama ini dia udah makan sambal berbotol-botol, hot-nya sampai di mulut doang, hehehe.